Pengadaan lahan adalah proses yang melibatkan perolehan hak atas suatu wilayah tanah untuk tujuan tertentu, seperti pembangunan infrastruktur, proyek konstruksi, atau pengembangan kawasan. Dalam konteks ini, kebijakan dan regulasi terkait pengadaan lahan sangatlah penting untuk memastikan bahwa proses ini dilakukan dengan transparan, adil, dan sesuai dengan hukum yang berlaku.
Kebijakan dan regulasi pengadaan lahan melibatkan berbagai aspek, termasuk tata cara perolehan hak atas tanah, penentuan nilai ganti rugi yang adil bagi pemilik lahan, serta langkah-langkah perlindungan hak-hak masyarakat yang terkena dampak. Sebuah kerangka hukum yang jelas dan akuntabel diperlukan agar pengadaan lahan dapat dilakukan secara efisien tanpa melanggar hak asasi pemilik tanah.
Dalam banyak negara, pemerintah memiliki peran penting dalam mengatur dan mengawasi pengadaan lahan. Ini melibatkan proses konsultasi dengan pemilik lahan, pemangku kepentingan, dan masyarakat yang terdampak. Selain itu, transparansi dalam penetapan nilai ganti rugi dan prosedur pengadilan yang adil juga merupakan elemen penting dalam kebijakan pengadaan lahan yang berhasil.
Dalam mengembangkan kebijakan dan regulasi pengadaan lahan, pertimbangan tentang dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi juga harus diperhitungkan. Tujuan akhirnya adalah mencapai keseimbangan antara kebutuhan pembangunan dengan perlindungan hak-hak individu dan masyarakat serta keberlanjutan lingkungan.
Dengan mengedepankan prinsip transparansi, partisipasi publik, dan keadilan, kebijakan dan regulasi pengadaan lahan dapat membantu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat.
Menurut Pasal 2 ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, bahwa pengaturan pengadaan tanah untuk kepentingan umum yaitu pengadaan dan rencana pemenuhan kebutuhan tanah untuk keperluan bagi pelaksanaan Pembangunan untuk kepentingan umum hanya dapat dilakukan apabila berdasarkan pada Rencana Tata Ruang Wilayah yang telah ditetapkan lebih dahulu. Tujuan Pelatihan Pengadaan Lahan
Setelah mengikuti training ini kami berharap peserta dapat:- Memahami dan mengerti konsep dasar dari keluarnya undang undang pengadaan tanah
- Mengetahui dan memahami arti kepentingan umum dan kepentingan swasta dalam pengadaan tanah
- Mengidentifikasi potensi konflik dan juga cara penyelesainnya tentang pengadaan tanah
Materi Pelatihan Pengadaan Lahan
- Perencanaan Pengadaan Tanah
- Persiapan Pengadaan Tanah
- Pelaksanaan Pengadaan Tanah
- Anatomi Keppres Nomor 55 Tahun 1993
- Ganti Kerugian dalam Pengadaan Tanah
- Kebijakan Pengambilalihan Tanah
- Pembangunan Infrastruktur
- Perpres nomor 36/2005
- Penyerahan Hasil Pengadaan Tanah
- Pemantauan dan Evaluasi
Peserta Pelatihan Pengadaan Lahan
Perusahaan pertambangan, kehutanan, dan perkebunan, property, partner atau senior associates, bank komersial, konsultan hukum, praktisi, pemilik modal asing, investasi, masyarakat pemilik tanahMetode Pelatihan Pengadaan Lahan:
Presentasi diskusi, studi kasusWaktu & Tempat Pelatihan Pengadaan Lahan
| No | Bulan | Minggu | Tempat Pelaksanaan | ||||
| I | II | III | IV | V | |||
| 1 | Januari | 3 - 4 | 10 - 11 | 17 - 18 | 24 - 25 | 31 Jan – 1 Feb | Bali, Batam, Balikpapan, Manado atau Lombok, Bandung, Medan, Jakarta, Surabaya, Solo, Semarang atau Yogyakarta |
| 2 | Februari | 7 - 8 | 14 - 15 | 21 - 22 | 28 Feb – 1 Mar | ||
| 3 | Maret | 7 – 8 | 14 - 15 | 15 - 16 | 20 - 21 | 28 – 29 | |
| 4 | April | 4 - 5 | 11 - 12 | ||||
| 5 | Mei | 9 - 10 | 16 - 17 | 23- 24 | 30 - 31 | ||
| 6 | Juni | 6 – 7 | 13 - 14 | 20 - 21 | 26 - 27 | ||
| 7 | Juli | 4 - 5 | 11 – 12 | 17 - 18 | 25 - 26 | ||
| 8 | Agustus | 1 - 2 | 8 - 9 | 15 - 16 | 22 - 23 | 29 - 30 | |
| 9 | September | 5 - 6 | 12 - 13 | 19 - 20 | 25 - 26 | ||
| 10 | Oktober | 3 - 4 | 10 - 11 | 17 - 18 | 24 - 25 | 31 Okt-1 Nov | |
| 11 | November | 7 - 8 | 14 - 15 | 21 - 22 | 28 - 29 | ||
| 12 | Desember | 5 - 6 | 12 – 13 | 19 - 20 | 28 - 29 |
